Tahun 1957 -
1967
Mayor Jenderal (Purn.) Haji Mochammad Joesoef Singedekane
adalah seorang perwira militer dan birokrat yang menjabat sebagai Gubernur Jambi dari tahun
1957 hingga 1967.
Pada bulan Desember 1959, Joesoef ditunjuk untuk menjabat sebagai Gubernur Jambi,
menggantikan Djamin Datuk Bagindo yang menjadi penjabat gubernur semenjak provinsi tersebut
dibentuk pada bulan Februari 1957. Setelah pensiun, Joesoef bekerja sebagai direktur di
Bank Tabungan Negara.
Tahun 1968 - 1974
Raden Mochammad
Noer Achmad Dibrata
Setelah masa jabatan M Joesoef Singadekane, tampuk kepemimpinan sempat diamanahkan pada
Abdul Manap sebagai penjabat gubernur.
Tahun 1974 - 1979
Djamaluddin Tambunan, S.H.
Lahir 4 Februari 1922 Jakarta, Hindia Belanda,
Ia pernah
menjabat berbagai jabatan strategis seperti Wedana Tanjung Balai (1946), Patih di Asahan
(1947), kemudian menjadi Bupati Asahan (1947), Bupati Labuhanbatu(1949), Wali Kota Pematang
Siantar (1957), Bupati Simalungun (1959), Gubernur Muda Sumatra Utara (1960), Sekwilda
Sumatra Utara (1973), Gubernur Jambi (1974),[1] Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) Depdagri (1980). Dibidang politik ia pernah menjadi Anggota DPR dan MPR
(1982–1987) dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPD/MPR (1987
Tahun 1979–1989
H. Masjchun Sofwan, S.H.
Lahir7 September 1927
Kabupaten Blitar, Jawa Timur,
Meninggal4 Oktober 2015
(umur 88)
Jakarta.
Memulai
karier sebagai Penjabat Hakim pada Pengadilan Negeri Klaten pada 1958. Pada 1962, ia
dipindahtugaskan ke Pengadilan Negeri Yogyakarta. Pada 1963, ia dipromosikan menjadi Kepala
Pengadilan Negeri/Pengadilan Ekonomi Jombang. Pada 1964, Masjchun diangkat sebagai
Bupati Temanggung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-Gotong Royong (DPRD-GR) Kabupaten
Temanggung. Pada 1964, ia juga merangkap sebagai Ketua DPRD-GR Temanggung. Ia menjabat
sebagai bupati hingga 1970. Sementara itu, ia diangkat sebagai Ketua DPRD Temanggung pada
1972 hingga 1977. Pada 1977 hingga 1978, ia menjadi Penjabat Bupati
Temanggung. Pada 1979, ia diangkat menjadi Gubernur Jambi ke-4 .
Tahun 1989–1999
Drs. H. Abdurrahman Sayoeti
Lahir 5 Mei 1933 Keresidenan Jambi,
Sayoeti adalah
anak seorang Ulama, dan tokoh kharismatik yang cukup disegani. Ayahnya bernama H. Muhammad
Jakfar yang akrab di panggil hoof penghulu jabatan yang diberikan oleh Hindia Belanda untuk
seorang ulama islam sebagai wali hakim, dan termasuk dalam urusan menentukan rukyatul hilal.
Sedangkan ibunya bernama Hj. Mahan.
Sejak kecil, Sayoeti dididik dengan ketat, tentang
pemahaman agama, terutama hal yang berkaitan tentang Al-qur’an, membaca dan memahami isi
yang terkandung dalam kitab suci umat Islam, namun tak lantas orang tuanya mengabaikan
Sayoeti untuk menuntut ilmu dunia. Ketika pagi Sayoeti kecil menuntut ilmu di Sekolah Rakyat
(SR) kelurahan Olak Kemang, dan sore harinya ia mengaji di Madarasah Nurul Iman.
Tahun 1999 - 2004
Tahun 2005 - 2010
Drs. H. Zulkifli Nurdin, M.B.A.
Lahir, 12 Juli 1948
Muara Sabak, Keresidenan Jambi, Sumatra Tengah
Meninggal, 28
November 2018 (umur 70)
Jakarta
Zulkifli adalah anak pertama dari pasangan H. Nurdin Hamzah dan Hj. Nurhasanah. Dimasa
kecilnya telah memiliki bakat sebagai seorang pemimpin dan usahawan.
Disamping
kesiubukan dalam kegiatan sekolah dan keamasyarakatan, zulkifli nurdin juga menamatkan bakat
di bidang wira-usaha. Ketika di sekolah menengah pertama, Zulkifli Nurdin sering bolak balik
Jambi-Singapura karena diajak oleh Ayahnya dan ini memberikan pengalaman usaha baginya yang
kemudian harus menjadi bekal dalam menjalani dan mengembangkan usahanya.
Melalu Pemilu
1999, Zulkifli Nudin terpilih menjadi Anggota DPR/MPR sebagai wakil provinsi Jambi, dan pada
tahun 1999 oleh Partai Amanat Nasional, Zulkifli Nurdin dicalonkan menajdi Gubernur Jambi
dan didukung oleh beberapa paratai lainnya.
Tahun 2010 - 2015
Drs. H. Hasan Basri Agus, M.M.
Lahir 30 Agustus 1953 Sarolangun, Keresidenan Jambi, Sumatra Tengah.
Beliau adalah
seorang birokrat dan politikus Indonesia. Ia merupakan anggota DPR RI dari fraksi partai
Golkar periode 2019–2024 dapil JambiSejak kecil, Sayoeti dididik dengan ketat, tentang
pemahaman agama, terutama hal yang berkaitan tentang Al-qur’an, membaca dan memahami isi
yang terkandung dalam kitab suci umat Islam, namun tak lantas orang tuanya mengabaikan
Sayoeti untuk menuntut ilmu dunia. Ketika pagi Sayoeti kecil menuntut ilmu di Sekolah Rakyat
(SR) kelurahan Olak Kemang, dan sore harinya ia mengaji di Madarasah Nurul Iman.
Tahun 2016
- 2019
H. Zumi Zola Zulkifli, S.T.P., M.A.
lahir 31 Maret 1980 Jakarta, Indonesia
Zumi
Zola merupakan anak pertama dari ayah Zulkifli Nurdin dan ibu kandung Harmina Djohar.
Zumi Zola mewarisi darah politik ayahnya, Zulkifli Nurdin yang merupakan Gubernur
Jambi periode 1999–2004 dan 2005–2010. Zola memulai karier politiknya dengan maju sebagai
calon Bupati dalam Pemilihan umum Bupati Tanjung Jabung Timur 2011 dan terpilih menjadi
Bupati Tanjung Jabung Timur untuk periode 2011–2016, Beliau maju sebagai calon
Gubernur dalam Pemilihan umum Gubernur Jambi 2015, Zumi Zola berpasangan dengan Fachrori
Umar, terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi untuk periode 2016–2021. Dalam
karier organisasi, Zumi Zola menjadi Ketua DPW PAN Provinsi Jambi pada 2015–2018.
Sebelumnya, Zola pernah menjadi Ketua DPD PAN Tanjung Jabung Timur pada 2010–2015 dan Ketua
Barisan Muda Penegak Amanat Nasional 2010–2015
Tahun 2019 - 2021
Dr. Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum.
Lahir23 November 1952
Bathin II Babeko, Bungo, Keresidenan Jambi
Sebelumnya, Ia
menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi selama dua periode 2010–2015 dan 2016–2018. Hakim
Pengadilan Agama Samarinda (1982–1984), Hakim Pengadilan Agama Muara Bungo
(1984–1997), Wakil Ketua Pengadilan Agama Bangko (1997–1998), Pelaksana Tugas
Ketua Pengadilan Agama Bangko (1998–1999), Ketua Pengadilan Agama Kota Jambi
(1999–2003), Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Jambi (2003–2008), Wakil Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Manado (2008–2010), Wakil Gubernur Jambi (2010–2015),
(2016–2018), Pelaksana Tugas Gubernur Jambi (2018–2019), Gubernur Jambi
(2019–2021)
Tahun 2021 s/d Sekarang
Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H.
Lahir 23 November 1973
Al Haris adalah anak seorang petani karet di Desa Sekancing, Merangin. Anak dari
pasangan Syargawi dan Zuriah ini merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ia menikah
dengan Hesnidar, seorang Pegawai Negeri Sipil dan mereka dikaruniai tiga orang anak, Esy
Risdianti, Muhammad Rifaldi dan Nabila Hani Arifah
Terhitung sejak 6 Agustus 2013, Al
Haris menjabat sebagai Bupati Merangin. Didampingi Abdul Khafid sebagai wakil pada periode
pertama dan Mashuri pada periode kedua. Pada periode pertama, Haris mempunyai program
unggulan yang dikenal dengan membangun dari dusun hingga ke kota. Sedangkan pada periode
keduanya, Haris bersama wakilnya Mashuri lebih fokus dengan bidang pertanian dan
pariwisata.
Dengan program unggulan Pertisunnya, Al Haris mendapatkan penghargaan
indonesia visionary leader atau pemimpin visioner indonesia dengan kategori inovasi terbaik
tentang pemberdayaan masyarakat adat.